Jalanan Hati

       Sebab hadirmu adalah sekumpulan dongeng yang menceritakan kisah indah dimana aku ingin terus mendengarnya. Senyummu adalah kumpulan balon udara yang terbang di langit Cappadocia dimana aku ingin terus ada di sana. Tatapanmu adalah pisau belati yang dengan mudahnya menebas semua nyali. Di lain pelataran, aku tengah mengaduk ramuan sembari mengiris indahnya malam. Mencari celah untuk menduduki singgasana raja. Berharap kau dapat memahami bahwa akulah yang pantas menjadi juara.

Tak seperti umumnya, kini jalanan hati yang biasa sunyi kembali mendatangkan banyak keramaian berkat hadirnya pengunjung rupawan. Dengan bangganya kusampaikan pada semua orang bahwa akan kubuatkan tempat tinggal yang nyaman.

 Hari itu, detik itu. Aku berhasil menafsirkan warna hijau setelah sekian lama melihat warna daun, hitam putih tak karuan.

Hari itu, detik itu. Aku berhasil mencicip aroma gula setelah sekian lama mengecap tanpa ada rasa.  

Hari itu, detik itu. Aku berhasil mendaratkan layangan asmara tepat pada permukaan lapangan cinta.

 Kemarilah, temui aku. Akan kupasangkan mahkota indah yang sudah lama kusimpan pada dinding kesepian. Menarilah bersamaku karena telah berhasil membuka hati setelah sekian lama tersakiti. Rayakan kebersamaan ini seakan-akan tiada kemenangan paling menyenangkan yang kita saksikan atas bersatunya dua hati yang saling menafikan.

Sekarang, satukan asa demi terciptanya hubungan yang istimewa. Berharap kamu adalah satu-satunya pelabuhan setelah sekian lama aku berpetualang di kejauhan. Mari mulai kisah kasih yang sudah lama kita dambakan ini. Karena denganmu aku bisa menceritakan indahnya pelangi setelah sekian lama yang kulihat hanya guratan warna tanpa arti.


-r-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilusi Kopi

         Pukul satu pagi, dari kedai kopi yang masih memberiku kesempatan memasuki ruang rindu sembari bertanya, adakah aku dihatimu setelah...